Pada pembahasan kali ini, saya Danang Ardiansyach akan
sedikit mengulas tentang biografi Sultan Syarif Kasim.
Sultan
Syarif Kasim Abdul Jalil Saifuddin atau yang sering
dipanggil Sultan Syarif Kasim II adalah
sultan ke 12 dari Kesultanan Siak. Beliau adalah anak dari Sultan Syarif Kasim
I yang merupakan sultan ke 11 Kesultanan Siak hasil pernikahan dengan
permaisuri Tengku Yuk, yang lahir di Siak Sri Indrapura, Riau pada 1 Desember
1893.
Beliau dinobatkan sebagai sultan pada usia 16 tahun
menggantikan ayahnya Sultan Syarif Kasim I. Sultan Syarif Kasim II merupakan
seorang pendukung perjuangan kemerdekaan bagian dari republik Indonesia, dan
dia menyumbang harta kekayaannya sejumlah 13 juta gulden untuk Indonesia.
Dibawah kepemimpinan Sultan Syarif Kasim II, SIAK
menjadi ancaman bagi Pemerintahan Hindia Belanda. Karena dia secara
terang-terangan menunjukan penentangannya terhadap penjajahan Belanda. Dengan
lantangnya, Sultan Syarif menolak Sri Ratu Belanda sebagai pemimpin tertinggi
para raja di kepulauan Nusantara.
Sultan Syarif Kasim II menyadari pentingnya pendidikan
sebagai tonggak bagi perubahan suatu kaum, mencoba mencerdaskan rakyat dengan
mendirikan Hollands Inlandsche School (HIS) di Siak. Dia tidak hanya menyayangi
rakyatnya dengan kata dan ungkapan, tetapi dengan perbuatan seperti mendirikan
sekolah untuk mencerdaskan rakyatnya.
Selama memimpin, dia sangat menentang dan menolak
kebijakan Belanda yang mewajibkan agar rakyat melakukan kerja rodi. Penentangan
ini oleh pihak Belanda dianggap sebagai penolakan pribadi Sultan. Belanda tidak
bisa menerima, Sultan Syarif Kasim II dianggap memberontak.
Untuk menumpas pemberontakan tersebut, Belanda
mendatangkan bala bantuan di bawah pimpinan Letnan Leitser yang telah
berpengalaman dalam Perang Aceh. Namun Leitser gagal mencegah pemberontakan
tersebut.
Pada Oktober 1945, Sultan Syarif Kasim II membentuk
Komite Nasional Indonesia (KNI) di Siak, yang dipimpin oleh Dr Tobing. Dia lalu
membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan Barisan Pemuda Republik. Setelah
badan-badan itu terbentuk, Sultan Syarif Kasim II mengadakan rapat umum di
istana dan bendera Merah Putih dikibarkan pada rapat umum tersebut. Bersama
rakyat Siak, Sultan berikrar untuk sehidup semati mempertahankan kemerdekaan
RI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar